Gelar RDP Bersama KPU Sulut dan Bawaslu Sulut, Rasky Mokodompit cs Temukan Minimnya Anggaran Jadi Kendala Pelaksanaan Sosialisasi

0

BOLMORA.COM, SULUT – Komisi 1 Bidang Pemerintahan dan HAM DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), dipimpin langsung Ketua Komisi 1, Rasky Mokodompit, Senin (4/9/2023) kemarin melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama KPU dan Bawaslu Sulut.

Dilaksanakan di ruang rapat Komisi 1, terungkap bahwa minimnya anggaran jadi penyebab kedua penyelenggara Pemilu/Pilkada ini belum bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan maksimal.

Pun demikian, Anggota Komisi 1 temukan fakta di lapangan masih banyak masyarakat belum mengetahui perbedaan surat suara pilkada dan pemilu.

Seperti disampaikan Fabian Kaloh, salah satu personil Komisi 1, dimana saat dirinya melaksanakan reses dengan para lansia di kota Bitung, muncul pertanyaan perbedaan surat suara untuk presiden dan DPRD.

“Menurut saya, sosialisasi, edukasi itu sangat penting, jangan dianggap remeh,” ucap Kaloh di RDP.

Menanggapi itu Ketua KPU Sulut, Kenly Poluan mengatakan bahwa, terkait sosialisasi masih menjadi perdebatan dengan Pemerintah Provinsi  Sulut.

“Ya, terkait sosialisi memang yang kita (KPU Sulut) perdebatkan dengan pak sekretaris. Justru yang kita perdebatkan masalah sosialisasi ini,” ungkap Kenly seraya menambahkan telah diusulkan pula dalam melaksanakan sosialisasi nanti dilakukan secara bersama dengan Bawaslu Sulut.

Sementara dikatakan Melky Pangemanan juga personil Komisi I, bahwa sosialisasi oleh penyelenggara Pemilu/Pilkada sangat penting, apalagi dengan ditetapkannya oleh Bawaslu RI bahwa Sulut berada di peringkat kedua Indeks Kerawanan Pemilu.

“Sosialisasi ini sangat penting, apalagi ada temuan dari Bawaslu RI soal indeks kerawanan pemilu di sulawesi utara berada di peringkat dua. Saya kira ini harus dibeberkan kepada pemerintah provinsi sulawesi utara dalam hal ini pak sekretaris provinsi supaya dia tahu juga bahwa salah satu kunci temuan bawaslu tersebut tidak terealisasi adalah memaksimalkan sosialisasi,” ujar Melky.

Selain itu lanjut Melky, dengan sosialisasi yang maksimal akan mempertahankan capaian 82 persen partisipasi pemilih.

Untuk diketahui, hadir juga Komisioner KPU lainnya yaitu, Salman Saelangi, Lanny Ointu dan Awaluddin Umbola dan sejumlah staf. Sedangkan Bawaslu Sulut dihadiri langsung Ketua Bawaslu, Ardiles Mewoh dan Komisioner lain yakni, Steven Linu dan para Kabag juga staf.

(Jane)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini