Boltim

Puluhan Warga Tobongon Protes Pembangunan Proyek Jalan Masuk Perkebunan

BOLMORA.COM, BOLTIM – Puluhan Warga Tobongon, Kecamatan Modayag Induk, Kabupaten Bolaang Mongomdow Timur (Boltim), gelar aksi protes dan memblokir akses jalan masuk perkebunan Pelangi, yang saat ini dalam proses pengerjaan.

Menurut kordinator lapangan (Korlap) Abe Timbuleng, yang juga sebagai ketua BPD Desa Tobongon, aksi protes dilakukan karena mereka tidak menerima pembangunan jalan proyek perkebunan Pelangi-Tobongon, dengan anggaran sebesar Rp700 juta.

“Kami atas nama masyarakat tidak terima adanya pembangunan jalan Pelangi-Tobongon. Sebab ini tidak sesuai permintaan warga,” ujar Abe, kepada media Kamis (1/8/2019).

Dia juga mebeberkan, proyek tersebut tidak sesuai permintaan warga waktu musyawarah desa (Musrembangdes), karena yang diminta seharusnya pembangunan jalan Inde’ Dou, bukan jalan Pelangi-Tobongon.

Selama aksi berjalan, pihaknya memaksa untuk menutup proyek jalan. Karena saling klaim, suasana bersitegang terjadi antara kedua kubu, yakni dari masyarakat dan pihak ketiga (kontraktor).

“Kami langsung palang jalan dan menutup aktivitas di lokasi itu. Di situ sempat bersitegang, karena pihak ketiga tidak menerima jalan dipalang. Protes kami, intinya masyarakat menolak pembangunan jalan di Pelangi-Tobongon, karena tidak sesuai dengan harapan dan permintaan waktu musyawarah. Kami tidak akan berhenti di sini, aksi ini akan kami lanjutkan sampai ada kejelasanya,” ungkap Abe lagi.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Pemukimaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) Boltim Sahrul Muis mengatakan, pekerjaan sementara dilaksanakan oleh pihak ketiga. 

“Kami melaksanakan pekerjaan sesuai dengan usulan masyarakat pada musyarawah desa tahun 2018,” katanya.

Memang, terinformasi masyarakat minta pindah pekerjaan tersebut.

“Saya sudah cek pak sangadi, namun beliau tidak berada di rumahnya. Besok saya akan utus Kabid Bina Marga untuk ke lokasi, cek apa permasalahannya, dan kita akan musyawarahkan kembali,” ucap Muis.

Dia juga menjelaskan bahwa, pekerjaan tersebut meneruskan proyek pembukaan jalan yang sudah ada, sepanjang 8 kilometer waktu lalu. Kondisinya sudah tertutup, karena adanya longsor, maka Dinas PU membersihkannya.

“Sebenarnya pembangunan jalan perkebunan dilakukan untuk membantu petani dalam meningkatkan produksi pertanian. Namun, jika ke depan masyarakat tidak mau, maka kami siap untuk memindahkannya,” tutupnya.

(Ayax Vay)

Editor

Berita yang masuk dari semua Biro akan di Edit terlebih dahulu oleh Tim Editor Media Bolmora.com kemudian di publish.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button