Legislator DPRD Sulut Turun Lapangan Sosialisasikan Wawasan Kebangsaan

0
Legislator DPRD Sulut Turun Lapangan Sosialisasikan Wawasan Kebangsaan
Kegiatan Sosbang di titik pertama oleh Ketua DPRD Provinsi Sulut, tepatnya di Kampung Mala, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, yang dihadiri oleh Sekretaris Camat Manganitu dan jajaran pemerintah kecamatan, para Kapitalaung se-kecamatan manganitu, tokoh agama dan toko masyarakat.
Advertisement

BOLMORA.COM, ADVERTORIAL – Dimulai  tanggal 13 hingga 28 Februari 2023,  para pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melaksanakan agenda Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) kepada masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing.

Kegiatan ini dilakukan demi menanamkan jiwa patriot dan cinta terhadap tanah air, terutama masyarakat agar selalu ingat dan melaksanakan pedoman yang tercantum dalam Pancasila, UUD 1945 dan Bela Negara, hingga tidak mudah terpancing dengan berbagai isu yang memprovokasi.

Ketua Komisi I Raski Mokodompit saat melaksanakan kegiatan Sosbang di Kota Kotamobagu

Adapun Sosbang ini merupakan konsep politik bangsa Indonesia, yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah. Meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya, serta udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang mempersatukan bangsa dan negara secara menyeluruh, mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek ekonomi, politik, sosial budaya, dan hankam.

Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Kebangsaan oleh I Nyoman Sarwa, Pada Selasa, 21 Februari 2023. Tempat pelaksanaan di Desa Werdhi Agung Timur, Kecamatan Dumoga Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow.

Wawasan Kebangsaan adalah konsepsi politik dan kenegaraan, yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia. Olehnya, sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual dan geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Hendry Walukow saat melaksanakan kegiatan Sosbang di Kabupaten Mianahasa Utara

Negara Indonesia yang dikelola dengan jumlah penduduk yang cukup besar, yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama, adat istiadat, dan kondisi objektif. Di mana, pada satu sisi mengandung kekuatan ,tetapi pada sisi lain mengandung kelemahan.

Sistem kenegaraan dan sistem pemerintahan yang ingin dikembangkan adalah sistem pemerintahan yang bersifat demokratis dan desentralistis dalam negara kesatuan yang utuh dan menyeluruh ,yang menghendaki adanya pemerintahan pusat yang kuat dan berwibawa untuk menjamin terpeliharanya stabilitas nasional dan kesatuan bangsa. Sementara, prinsip desentralisasi menghendaki adanya pemerintahan daerah yang semakin dewasa, mandiri dan demokratis.

Melky Pangemanan didampingi Sekretaris DPRD Sulut, Sandra Moniaga, saat pelaksanaan Sosbang

Dengan harmonisasi hubungan pusat dan daerah ,menuntut adanya wawasan kebangsaan yang memahami keberadaan wawasan kewilayahan/ kedaerahan yang memiliki karakteristik tertentu untuk dikembangkan dengan penuh prakarsa,kreasi, dewasa dan mandiri dan sebaliknya wawasan kewilayahan/ kedaerahan yang semakin dewasa dan mandiri hendaknya senantiasa ditempatkan secara proporsional untuk memperkuat pembinaan wawasan kebangsaan.

Nasionalisme sebagai suatu tekad bersama yang tumbuh dari bawah untuk bersedia hidup sebagai suatu bangsa dalam negara merdeka.

Paham kebangsaan/ nasionalisme adalah paham kebersamaan, persatuan dan kesatuan, dan kebangsaan selalu berkaitan erat dengan demokrasi karena tanpa demokrasi kebangsaan akan mati bahkan merosot. Kesetiakawanan sosial sebagai nilai merupakan rumusan lain dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat dan wawasan kebangsaan menegaskan bahwa kesejahteraan rakyat lebih dari hanya kemakmuran yang paling tinggi dari jumlah orang yang paling hebat. Kesejahteraan rakyat lebih dari keseimbangan antara kewajiban sosial dan keuntungan individu.

Harol Kaawoan saat melalsanakan kegiatan Sosbang

Makna Wawasan Kebangsaan

Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna sebagi berikut:

1) Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2) Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan.
3) Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik.
4) Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-tengah tata kehidupan di dunia.
5) NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.

Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan

Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:

1) Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
2) Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan Besatu.
3) Cinta akan tanah air dan bangsa.
4) Demokrasi atau kedaulatan rakyat.
5) Kesetiakawanan sosial.
6) Masyarakat adil-makmur.

Di sela-sela pelaksanaan sosbang masyarakat pun menyampaikan sejumlah aspirasi agar diperhatikan pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten/kota.

Selain Boy Tumiwa, Billy Lombok salah satu Wakil Ketua DPRD Sulut juga sudah melaksanakan kegiatan Sosbang.

(Advetorial/Jane)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here