Seperi yang dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa fenomena alam Gerhana Bulan akan terjadi di Indonesia sebanyak empat kali selama tahun 2020 ini.
Gerhana Bulan Penumbra (GBP), yakni terjadi ketika terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Peristiwa ini merupakan salah satu akibat dinamika pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan yang hanya terjadi saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Pergantian antara bulan dan matahari berjalan sangat teratur. Ada hukum ketetapan yang telah mengaturnya. Dalam Alquran, hal ini dijelaskan pada Surat Ar Rahman ayat 5.
” Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan.”
Pada titik tertentu, peredaran bulan akan menimbulkan gerhana. Sebuah peristiwa ketika bulan, bumi, dan matahari, berada pada posisi sejajar.
Selain itu, gerhana juga merupakan bentuk bantahan Allah pada fenomena penyembahan pada matahari dan bulan. Keyakinan yang menempatkan matahari dan bulan sebagai sesembahan dianut oleh bangsa-bangsa besar zaman dulu.
Dalam Surat Al Fushshilat ayat 37, Allah SWT berfirman,
” Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kalian sujud (menyembah) matahari maupun bulan, tapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika memang kalian beribadah hanya kepada-Nya.”
Rasulullah Muhammad SAW sendiri menjelaskan gerhana tidaklah terkait dengan kelahiran atau kematian seseorang. Kejadian ini murni sebagai fenomena alam. Penjelasan ini tertuang dalam hadis riwaya Bukhari dan Muslim.
” Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat (tanda) di antara ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan karena kematian seseorang atau karena hidup (lahirnya) seseorang. Apabila kalian melihat (gerhana) matahari dan bulan, maka berdoalah kepada Allah dan sholatlah hingga tersingkap kembali.”
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)
Ibnu Hajar mengatakan, ”Yang sesuai dengan ajaran Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah mengerjakan shalat gerhana di masjid. Seandainya tidak demikian, tentu shalat tersebut lebih tepat dilaksanakan di tanah lapang agar nanti lebih mudah melihat berakhirnya gerhana.” (Fathul Bari, 4: 10)
“Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka shalatlah”. (HR. Bukhari no. 1043)
Selain itu, gerhana terjadi saat wajah Bulan Purnama lebih redup dari biasanya. Bulan Purnama akan tertutup oleh bayang-bayang penumbra Bumi sebesar 77 persen.
Berikut 4 peristiwa gerhana bulan yang akan terjadi selama tahun 2020:
1. 11 Januari 2020: Gerhana Bulan Penumbra yang dapat diamati dari Indonesia.
2. 6 Juni 2020: Gerhana Bulan Penumbra yang dapat diamati dari Indonesia.
3. 5 Juli 2020: Gerhana Bulan Penumbra yang tidak dapat diamati di Indonesia.
4. 20 November 2020: Gerhana Bulan Penumbra yang dapat diamati dari wilayah Indonesia bagian barat menjelang gerhana berakhir.
Adapun, negara-negara selain Indonesia yang dilalui jalur GBP 11 Januari mendatang menurut Time & Date adalah sebagai berikut:
1. Sydney dan Melbourne, Australia.
2. Brussels, Belgia.
3. Tokyo, Jepang.
4. New Delhi dan Kolkata, India.
5. Kairo, Mesir.
6. Lisbon, Portugal.
7. Budapest, Hungaria.
8. Roma, Italia.
9. Ankara, Turki.
10. Madrid, Spanyol.
11. Atena, Yunani.
12. London, Inggris.
13. Yangon, Myanmar.
14. Paris, Prancis.
15. Johannesburg, Afrika Selatan.
16. Beijing, China.
17. Moskow, Rusia.