Disdik Bolmong Gunakan Sistem Pembelajaran Daring dan Luring
BOLMORA.COM, BOLMONG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) menerapkan dua sistem pembelajaran kepada para siswa selama pandemi Covid-19, yakni dengan cara daring (dalam jaringan) atau online dan luring (luar jariangan) atau offline.
Kepala Disdik Bolmong Renty Mokoginta menyampaikan, tahun ajaran baru 2020/2021 sudah dimulai sejak 13 Juli 2020 lalu. Namun, sebagian besar sekolah di Kabupaten Bolmong menerapkan sistem luring. Ini dikarenakan tidak semua wilayah di daerah itu terjangkau jaringan internet.
“Untuk siswa yang tinggal di pusat kota sebagian mengunakan sistem daring, sementara untuk siswa yang tidak mempunyai smart phone memggunakan sistem liring,” katanya, Kamis (23/7/2020).
Menurutnya, metode pembelajaran Luring dipilih karena letak geografis sekolah yang masih banyak berada di wilayah sulit jaringan internet, juga masih sedikitnya kepemilikan android pada wali murid. Dengan metode Luring itu tambahnya, guru mengunjungi siswa yang akan dikelompokkan di daerah terdekat. Kemudian, guru bisa memberikan tugas pada para peserta didik tersebut.
“Guru diizinkan untuk kumpulkan siswa belajar di satu rumah, maksimal tujuh orang siswa,” kata Renty.
Renty mengatakan, pembelajaran model tersebut dilaksanakan minimal 2 hingga 3 kali seminggu. Ia menegaskan, siswa dan guru mutlak mematuhi protokol Covid-19.
“Harus pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan,” kata dia.
Setelah ditanya sampai kapan sistem Laring dan During diberlakukan, Renti menjawab belum bisa memastikan sampai kapan sistem pembelajaran seperti ini akan diberlakukan.
“Kami belum bisa memastikan. Harus menunggu surat edaran resmi dari Kementerian Pendidikan serta provinsi,” ujar Renty.
Sambil melihat kondisi, dirinya berharap COVID-19 ini lenyap dari muka bumi, agar kegiatan belajar mengajar seperti biasanya bisa berjalan lancar.
“Kasihan juga anak-anak. Kita berharap COVID-19 ini segera lenyap dari bumi, supaya kita semuanya bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” ucapnya.
Namun demikian ia menegaskan, walau sistem belajar menggunakan metode Daring dan Luring, seluruh ASN dan Non ASN guru dan tenaga pendidik, wajib datang ke sekolah masing-masing. Sehingga, di sana mereka tetap merawat gedung dan mempersiapkan proses pembelajaran, tugas-tugas pada anak dan diskusi, bagaimana pembelajaran jarak jauh pada anak didik.
(Agung)