
BOLMORA.COM , BOLTIM – Puluhan ribu ekor ikan mati mendadak di Danau Buyat yang terletak di Desa Buyat Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Provinsi Sulawesi Utara membuat heboh warga.
Namun, peristiwa yang diduga disebabkan timbulnya Belerang di danau ini hanya membuat ikan-ikan mati. Sedangkan penghuni danau lainnya yang cukup terkenal di Danau Buyat yakni Buaya tidak ada pengaruhnya.
Hal ini dikatakan Kahar Mokoagow, salah satu nelayan air tawar yang kesehariannya beraktifitas di danau yang berada di kaki gunung Torotakon.
“Buaya-buaya di danau tetap seperti biasa, bahkan semalam 1 ekor yang berukuran panjang kira-kira 4 meter selalu ikut dengan sampan yang saya gunakan mencari ikan,” Ungkap Kahar.
Tapi lanjut Kahar, Buaya di Danau Buyat tidak akan mengusik nelayan jika keberadaan mereka juga tidak diganggu.
” Pekan lalu salah satu warga Buyat Selatan yang bernama Buang sempat digigit Buaya saat memancing. Buang ribut dan selalu bercanda di dalam air dan itulah kenapa hingga digigit Buaya.
Beberapa tahun lalu juga ada nelayan yang digigit Buaya dikarenakan mereka memukul Buaya menggunakan dayung. Buaya-buaya disini hanya mendekat ke nelayan saat minta ikan untuk makan mereka, kalau sudah diberikan pasti langsung menyelam ke dalam air dan pergi ke sarangnya,” Terang Kahar.
Pun demikian dikatakan tetua Buyat Selatan Ila Modeong yang dipercayai masyarakat sekitar sebagai juru kunci Danau Buyat. Menurut kakek yang sudah berusia 74 tahun ini, Buaya di danau konon katanya merupakan peliharaan warga.

SANGADI BUYAT SELATAN SALMAN MOKOAGOW MENEMANI PAPA ISLAN MELAKUKAN RITUAL ADAT DI DANAU BUYAT
“Awalnya Buadya disini hanya dua ekor, yang betina dinamai “Ki Puul” karena tidak berekor dan yang jantan dinamai “Ki Selendang”, karena mempunyai ekor yang panjang. Keduanya dipelihara di Kotama (wilayah sebelah barat daya danau) dan dibawa kesini saat sudah sebesar betis kaki lalu dilepaskan disini.
Hanya dua ekor ini dan akhirnya berkembang biak hingga sekarang,”Jelas Papa Islan, sapaan akrabnya ketika diwawancarai usai melakukan ritual di pinggir Danau Buyat sekitar pukul 08:30 WITA, Selasa (2/6/2023) pagi tadi.
Menurut Penuturan Papa Islan, ketika dilepaskan ada perjanjian antar yang memelihara dengan kedua Buaya tersebut.
“Perjanjiannya berbunyi seperti ini. Karena kalian berdua berasal dan dilahirkan oleh manusia bersama satu saudara lainnya, maka besok lusa maupun bulan dan berjalan tahun kalian sudah berkembang biak disini maka kami minta jangan mengganggu anak dan cucu disini. Kalian ini berasal dari manusia, bukan diambil dari laut. Jadi sampai sekarang tidak ada yang diganggu oleh mereka, kalau ada beberapa orang yang sempat digigit oleh Buaya karena ulah mereka sendiri namun tidak digigit hingga ada korban jiwa. Itu hanya memperingatkan saja, agar jangan saling mengganggu,” Urai Papa Islan.
Soal kejadian fenomena di Danau Buyat lanjut Papa Islan, akan segera selesai hari ini.
“Ini sudah yang ketiga kalinya dan hari ini pasti akan kembali normal seperti biasa,” Tutup Papa Islan.
(RG)