Bolmong

Aktivitas Alat Berat PETI Potolo Hasilkan Lumpur Beracun, Masyarakat Minta Segera Ditindak Tegas

BOLMORA.COM, BOLMONG – Aktivitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di Pegunungan Potolo, Desa Tanoyan Selatan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Sulawesi Utara (Sulut) sudah sangat memprihatinkan. Apalagi, penambang sudah tidak lagi menggunakan cara tradisional atau alat seadanya, tapi sudah menggunakan alat berat jenis excavator untuk menggali material emas yang akan diolah dengan teknik rendam.

Hal tersebut mengundang tanda tanya dari masyarakat sekitar, bahkan mereka meminta agar jajaran terkait mulai dari pemerintah hingga kepolisian, untuk segera melakukan penutupan terhadap areal PETI tersebut.

“Aktivitas alat berat di lokasi PETI Potolo yang mulai menghasilkan lumpur beracun mengalir ke aliran sungai Desa Tapa Aog. Dampaknya mulai kami rasakan, ratusan hektare sawah gagal panen. Untuk itu kami meminta kiranya ada tindakan dari pemerintah, kepolosian dan stakeholder terkait,” ungkap Maslan Mokodongan, salah satu tokoh masyarakat Desa Tapa Aog.

Diapun menegaskan, seandainya dalam waktu dekat belum ada tindakan hukum kepada para pengusaha illegal tersebut, maka masyarakat langsung yang akan bertindak.

“Kami masyarakat dan Aliansi Peduli Lingkungan Hidup akan melakukan advokasi atas kerusakan lingkungan dan dampak yang kami terima,” ucapnya. 

Semetara itu, sebagaimana yang dilangsir dari media Satubmr.com, Camat Lolayan Faisal Manoppo mengatakan, soal limbah PETI Potolo sudah ditawarkan solusinya.

“Untuk menjaga sumber air agar tidak tercemar, sudah ditegaskan agar hutan di seputaran mata air jangan dijamah dan tidak ada yang beraktivitas di situ,” ujar Faisal. 

(Tim Redaksi)

Editor

Berita yang masuk dari semua Biro akan di Edit terlebih dahulu oleh Tim Editor Media Bolmora.com kemudian di publish.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button