BOLMORA, KOTAMOBAGU – Nama Mie yang satu ini memang kedengarannya agak sensitif. Tapi soal rasa, tidak kalah dari mie-mie yang lain, bahkan makanan yang dijual di sebagian besar kantin-kantin di wilayah Desa Poyowa Besar I maupun II tersebut sangat laris.
Penelusuran BOLMORA.COM di beberapa kantin ibu-ibu rumah tangga di wilayah ini, Mie yang mereka namakan ‘Mie Tali BH’ sangat dicari oleh masyarakat, baik di Poyowa Besar sendiri maupun masyarakat dari luar.
“Belakangan ini, Mie Tali BH yang sering dimakan oleh para langganandi kantin saya,” ungkap Isna Sumaela, ibu rumah tangga yang sudah berkantin sekitar 10 tahun ini.
Menurutnya, awal muasal dinamakan Mie Tali BH dikarenakan irisan Mie tersebut menyerupai Tali BH, yang merupakan singkatan dari Buster Hounder, Bahasa Belanda yang artinya penyangga payudara.
“Coba perhatikan, irisannya seperti bentuk Tali BH,” ujar ibu ini sambil tertawa.
Pendapatan menjual Mie Tali BH ini lanjut Isna, cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, bahkan bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.
“Penghasilan menjual Mie Tali BH memang cukup membantu saya, bahkan salah satu anak saya bisa selesai kuliah hanya dengan menjual mie ini. Dalam 1 malam, keuntungan bersih bisa mencapai di atas Rp100 ribu,” terangnya.
Dia pun mengharapkan kiranya mendapatkan bantuan peralatan untuk usahanya tersebut.
“Mudah-mudahan saya bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik berupa bahan maupun alat terutama gilingan mie untuk membuat Mie Tali BH,” imbuhnya.
(me2t)
