Bolsel

Datangi Gedung DPRD Bolsel, Masyarakat Desak APH Tutup Aktivitas PETI di Hulu Tobayagan

BOLMORA.COM, BOLSEL – Geram dengan aktivitas pertambangan ilegal di wilayah Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), sekira ratusan warga yang mengatasnamakan masyarakat Desa Tobayagan naik ke lokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI), tepatnya di Hulu Tobayagan, Senin (02/10/2021).

Setibanya masyarakat di pintu masuk lokasi PETI, mereka langsung dihadang oleh para petugas yang melakukan penjagaan di wilayah itu. Bahkan, sempat terjadi adu jotos antara seorang warga dan penjaga di lokasi itu. 

“Yang bapukul itu Kisno, salah satu dari tujuh jenderal yang ditugaskan melakukan penjagaan di wilayah itu,” ungkap Mudi, warga yang juga ada di lokasi. 

Sementara itu, Yusran Mokoagow salah satu tokoh masyarakat Tobayagan juga mengakui maksud dan tujuan masyarakat ke lokasi, yakni untuk meminta para pelaku PETI menghentikan aktivitasnya. 

“Kita datang secara baik-baik. Tiba-tiba (para penjaga lokasi) langsung memukul salah satu warga. Kami tidak diizinkan masuk di lokasi,” ungkapnya.

“Masyarakat naik ke lokasi bukan karena dikondisikan, tetapi atas dasar inisiatif sendiri, juga karena sudah muak dengan kondisi Desa Tobayagan,” pungkas Yusran.

Di pihak yang sama, Yeni Podomi menyebut bahwa dampak dari aktivitas PETI sudah sangat meresahkan masyarakat Tobayagan. 

“Tanaman kami rusak, air tercemar dan banjir lumpur yang kita rasakan belum lama ini. Sungai-sungai yang ada di Tobayagan sudah enam bulan tidak bisa dipakai mandi, karena airnya cukup keruh. Padahal anak-anak kami biasa mandi di sana,” bebernya. 

Sekadar diketahui, setelah dari lokasi, masyarakat langsung menuju DPRD Bolsel untuk menyampaikan aspirasi mereka. Selanjutnya, masyarakat melaporkan aksi pemukulan oleh oknum penjaga lokasi ke Mapolsek Pinolosian. 

Kapolsek Pinolosian Rusman M.S, saat sitemui menyatakan masyarakat tidak melaporkan aksi mereka, sehingga secara prosedur ada yang dilanggar. 

“Saat ini masa pandemi, tidak boleh ada konsentrasi massa. Kalaupun mau melakukan aksi, harusnya memberi tahu kami. Kan bisa diwakili oleh beberapa orang saja untuk menyampaikan aspirasi ke DPRD,” ujarnya. 

Terkait dengan laporan kekerasan, Kapolsek Pinolosian mengakui laporan sudah diterima dan akan ditindak lanjuti.

“Kita akan cari koordinator aksi, dan pihak-pihak yang melakukan provokasi, jika ada. Termasuk yang melakukan pemukulan, akan kita panggil untuk dimintai keterangan,” pungkas Rusman.

(Nanda)

Editor

Berita yang masuk dari semua Biro akan di Edit terlebih dahulu oleh Tim Editor Media Bolmora.com kemudian di publish.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button