Deklarasikan Cinta Damai di Hari Sumpah Pemuda, Polres Donggala Libatkan Tokoh Masyarakat dan Unsur Pemuda

BOLMORA.COM, DONGGALA — Memperingati momen Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020. Polres Donggala menggelar kesepakatan “Deklarasi Cinta Damai” yang melibatkan seluruh unsur komponen masyarakat Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kegiatan deklarasi yang digelar di Mapolres Donggala ini, Rabu (28/10/2020) dipimpin langsung oleh Kapolres Donggala AKBP Wawan Sunarwirawan.
Turut terlibat dalam kegiatan, Wakil Bupati Donggala, Moh.Yasin S.Sos.MM, Ketua DPRD Donggala Takwin, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat, serikat buruh, dan pegiat organisasi.
Dalam sambutannya, Kapolres Donggala AKBP Wawan Sunarwirawan mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah serta seluruh masyarakat Kabupaten Donggala, yang telah bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam menciptakan suasana yang aman dan damai di wilayah Kabupaten Donggala.
“Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh komponen masyarakat Donggala, yang sudah ikut berpartisipasi menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), sehingga hingga hari ini tetap tercipta suasana Kamtibmas yang aman dan damai di daerah Donggala ini, ” papar Kapolres dalam sambutannya, Rabu (28/10/2020).
Pantauan Bolmora.com, Ketua Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Donggala Ustadz Abdullah Yahya bersama sejumlah tokoh agama, serta Ketua Majelis Ulama (MUI) Donggala Ustadz Amin Saleh juga ikut andil dalam kegiatan.
Berikut isi dari Ikrar Deklarasi Cinta Damai yang dibacakan bersama-sama oleh seluruh komponen masyarakat Donggala :
1. Siap berperan aktif menjaga serta memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kabupaten Donggala.
2. Siap menjaga persatuan, kerukunan dan mempererat tali persaudaraan sesama anak bangsa.
3. Menolak segala bentuk kekerasan, anarkisme dan tindakan melanggar hukum.
4. Menolak segala bentuk berita bohong (Hoax), yang menimbulkan rasa kebencian, dan permusuhan berlatar belakang suku, agama, ras dan antar golongan.
5. Siap mengedepankan dialog dalam setiap permasalahan dengan prinsip musyawarah dan mufakat demi terciptanya suasana kedamaian dan kerukunan kehidupan bermasyarakat.
Usai membacakan Ikrar “Deklarasi Cinta Damai”, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan yang ditandatangani oleh seluruh perwakilan komponen masyarakat yang hadir dalam deklarasi tersebut.
(Irfan)