BOLMORA.COM, SULUT – Petani Minahasa Selatan (Minsel) dan Minahasa Tenggara (Mitra) saat ini diperhadapkan dengan minimnya ketersediaan alsintan, bibit dan pupuk. Kalaupun ada, diperoleh dengan harga yang mahal.
Resah, uneg-uneg petani itupun disampaikan kepada Anggota DPRD Sulut,
Pricylia E Rondo,SS.MPd saat dilakukan reses kedua tahun 2025 di Kabupaten Minsel belum lama ini.
Sebagai penyambung lidah rakyat, Peron sapaan akrabnya menyampaikan aspirasi itu kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus,SE dan Dr. J. Victor Mailangkay SH MH, di rapat paripurna, Selasa (9/9/2025)
“Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur yang kami hormati, serta pimpinan DPRD Sulut, kami dari Dapil Minsel-Mitra pada pelaksanaan reses. Ini karena wilayah kami sangat bergantung pada sektor pertanian. Permasalahan utama yang terus dikeluhkan petani tidak hanya saat reses, tetapi juga pada bulan-bulan sebelumnya,” ujarnya.
Memang sudah terkonfirmasi bahwa daerah pemilihan kami sangat membutuhkan alsintan, bibit, dan pupuk. Ketersediaannya sangat terbatas dan sulit ditemukan,” jelas Pricylia.
Menanggapi itu, Gubernur menyampaikan komitmennya untuk mengakomodasi seluruh aspirasi yang telah dihimpun dari berbagai daerah pemilihan.
“Aspirasi yang masuk hampir mencapai seribu dari seluruh Dapil. Kami terima dan yakin semuanya akan tercapai pada waktunya,” ungkap Gubernur.
(Jane)
