Berhasil Juara, Ponpes Alkhairat Bintauna di Diskualifikasi Sepihak, Begini Kronologinya

BOLMORA.COM, BOLMUT – Liga Santri Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) guna memperebutkan Piala Kasad Tahun 2022, berakhir kurang mengenakan bagi peserta Ponpes Alkhairat Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) yang merupakan perwakilan dari Bolmong Raya.
Diketahui Ponpes Alkhairat Bintauna berhasil menyapu bersih dua pertandingan dengan kemenangan. Namun sayang, kemenangan yang raih dengan susah payah tidak berbanding lurus dengan kenyataan. Dimana Ponpes Alkhairat Bintauna dinyatakan di diskualifikasi secara sepihak oleh panitia pelaksana kegiatan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Ponpes Alkhairaat Bintauna, Hamdan Pohontu, S.Ag M.Pd, kepada awak media Bolmora.com, Rabu (10/08/2022), mengaku kecewa dan menyesalkan tindakan sepihak yang dilakukan panitia pelaksana Piala Kasad.
“Anak-anak santri Ponpes Alkhairat Bintauna telah bertanding dengan baik, menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan profesional, namun panitia bertindak sebaliknya.” Ucapnya
Ia menjelaskan kronologi kejadian sebelum akhirnya panitia pelaksana kegiatan mendiskualifikasi anak didiknya secara sepihak.
Tanggal 1 Agustus Tahun 2022, kami bertanding melawan Ponpes Alkhairat Arafah Bitung dengan kemenangan 9 gol tanpa balas.
Setelah pertandingan berakhir, Ponpes Alkhairat Arafah Bitung melayangkan protes karena ada pemain kami yang sudah lulus sekolah. Dan oleh panitia kami dipanggil kemudian disampaikan apa yang menjadi keberatan oleh Ponpes Alkhairat Arafah Bitung.
“Kami memberikan jawaban, bahwa benar ada pemain kami yang telah lulus. tapi perlu di ketahui sejak perekrutan liga santri kemarin mereka masih berstatus sebagai santri ponpes alkhairaat bintauna dan kami berpedoman pada juknis yang di berikan oleh panitia bahwa pemain itu adalah santri yang terdaftar dipondok pesantren dengan klasifikasi umur kelahiran 2004 dan pemain kami memenuhi syarat tersebut.” Jelasnya
Setelah diberikan jawaban, panitia pelaksana maupun pihak Ponpes Alkhairat Arafah Bitung sudah tidak lagi mempermasalahkan hal tersebut.
Sehingga pada tanggal 2 Agustus tahun 2022, Ponpes Alkhairat Bintauna kembali bertanding melawan Ponpes Alkhairat Manado, dengan skor akhir 2 : 1 kemenangan Ponpes Alkhairat Bintauna.
Kemudian kami larut dalam euforia kemenangan, apa lagi panitia pelaksana telah mengumumkan bahwa Ponpes Alkhairat Bintauna Perwakilan Bolmong Raya akan mewakili Sulut di kancah Nasional.
Hingga pada sore hari di tanggal yang sama, pertandingan terakhir antara Ponpes Alkhairat Manado melawan Ponpes Alkhairat Arafah Bitung, dan berakhir dengan skor 5 : 1 kemenangan Ponpes Alkhairat Manado.
Ustad Hamdan sapaan akrabnya melanjutkan, setelah semua pertandingan usai, kami berkemas dan bersiap untuk pulang. Tiba-tiba panitia mengatakan bahwa Ponpes Alkhairat Manado melayangkan protes terhadap pemain kami yang telah lulus.
“Kami pun menjawab sesuai dengan kenyataan dan sama seperti jawaban kami pada Ponpes Alkhairat Arafah Bitung. Karena protesnya sama, menurut saya sudah bukan masalah lagi.” Lanjutnya
Selang beberapa saat, ketika kami bersama rombongan sudah dijalan menuju pulang, ada pesan via WhatsApp masuk dari panitia bahwa Ponpes Alkhairat Bintauna di diskualifikasi dengan skore 3 : 0 dan yang akan mewakili Sulut di kancah Nasional adalah Ponpes Alkhairat Manado.
Sontak saya kaget dan tidak bisa membayangkan perasaan para santri yang telah berjuang habis-habisan untuk memenangkan liga santri ini.
“Sungguh keputusan panitia pelaksana sangat sepihak dan penuh kontroversi, kami tidak diberi kesempatan untuk membela diri secara berhadapan.” Imbuhnya
Sementara itu, Pelatih kepala Tim Ponpes Alkhairaat Bintauna Perwakilan Bolmong Raya, Rachmat Dg Masiga, mengatakan, Keputusan ini kami anggap sepihak dan sangat merugikan tim kami harusnya panitia lebih profesional.
kami sudah mengecek beberapa pemain dari Ponpes Alkhairaat manado, terindikasi ada pemain yang tidak terdaftar di data emis madrasah. Dan ini harusnya menjadi perhatian semua pihak termasuk panitia pelaksana kegiatan Piala Kasad.
“Kami telah mengantongi data para pemain Ponpes Alkhairat Manado, dan ditemukan ada dua pemain yang berasal dari sekolah lain.” Tandasnya
(Awal)