Pengrajin Sapu Ijuk Desa Sia Tetap Eksis di Tengah Pandemi

BOLMORA.COM , KOTAMOBAGU – Desa Sia yang terletak daerah paling Utara Kecamatan Kotamobagu Utara Kota Kotamobagu yang berpenduduk rata-rata Petani. Salah satu tapi pekerjaan sampingannya dan mulai dijadikan pekerjaan utama adalah pengrajin Sapu Ijuk.
Seperti yang ditekuni oleh Baat Paeng (52) dan anaknya Krisno Paeng (22). Walaupun di tengah pandemi Covid-19, dalam sepekan, produksi Sapu Ijuk mereka bisa sampai 100-250 buah dan bisa menghasilkan uang sekitar Rp .1,5 Juta.
“Jika eceran saya jual Rp 7.000, tapi jika diambil partai diatas 50 buah harganya bisa turun sedikit,” ungkap Krisno.
Berdasarkan data yang didapat BOLMORA.COM, saat ini lebih dari 30 industri rumahan yang membuat sapu ijuk, rata-rata produksi lebih dari 1 juta buah sapu ijuk dan beromset Rp 2,3 miliar per tahun.
“Pemasaran kita selain di Kotamobagu dan sekitar Bolaang mongondow Raya, juga sudah masuk wilayah Manahasa Selatan, Minahasa Tenggara,” ujar Krisno.
Tapi lanjut Krisno, usaha Sapu Ijuk yang digeluti keluarganya masih butuh sentuhan bantuan dari pemerintah.
“Pekerjaan pembuatan Sapu Ijuk ini bukan tanpa pengeluaran karena ada beberapa bahan seperti Ijuk itu sendiri dan Rotan harus kita beli dari orang lain, jadi penghasilan kita dalam sebulan masih berkurang untuk modal. Tapi mudah-mudahan dengan adanya bantuan dari Pemerintah maupun dari Dana Desa untuk memajukan industri kecil ini bisa membuat usaha Sapu Ijuk ini semakin bisa menambah produksi kita kedepan,” terang Krisno.
(Me2t)