Sulut Tuan Rumah Seminar Nasional Moderasi Beragama Merah Putih, Gubernur Olly Dondokambey Paparkan Keberagaman
BOLMORA.COM, SULUT – Asosiasi Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Indonesia memilih Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sebagai tempat pelaksanaan Seminar Nasional Moderasi Beragama Marah Putih.
Kegiatan yang dibuka oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey ini dipusatkan di Hotel Sintesa Peninsula Manado, Senin (16/5/2023).
Dalam sambutannya gubernur memaparkan keberagaman di Provinsi Sulut, yang senantiasa terjaga, sehingga mengundang investor untuk datang berinvestasi.
Dia mengatakan, investor baik lokal maupun dari sejumlah negara, terus berinvestasi di daerah Nyiur Melambai.
“Tentunya ini tidak lepas dari kerukunan yang terus tercipta di Sulut. Kerukunan menjadi salah satu kunci sehingga Sulut terus didatangi investor,” ugkapnya.
Dia menyampaikan bahwa Provinsi Sulut memasang target investasi sebesar Rp5 Triliun, namun yang datang ke Sulut untuk berinvestasi sudah tembus angka Rp7 Triliun.
“Ini bukti dampak positif, jika rukun semua aman. Suasana harmonis tercipta saat ini juga tak lepas dari tingginya kesadaran masyarakat yang selalu damai hidup berdampingan satu sama lain. Semua juga tak lepas kerja nyata dan pengabdian dari aparat TNI dan Polri serta dukungan pemuka agama dan tokoh masyarakat, yang senantiasa proaktif dalam merespon dan meredam isu-isu berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan kerukunan di Sulut,” papar gubernur periode kedua pilihan masyarakat Bumi Nyiur Malambai ini.
Gubernur menganalogikan keberagaman di Sulut ibarat bunga. Di mana, keberagaman adalah keindahan dan kekayaan untuk membangun daerah yang hebat.
“Taman akan biasa saja jika hanya ditumbuhi satu bunga, tapi kalau bermacam-macam bunga pasti indah. Seperti itulah keberagaman di Sulut,” sebutnya.
Olly mengaku bangga karena Seminar Nasional Moderasi Beragama bisa dilaksanakan di Sulut. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Asosiasi FKUB Indonesia yang telah memilih Sulut sebagai tempat pelaksanaan Seminar Nasional Moderasi Beragama Merah Putih.
“Kita akan selalu menyambut baik jika ke depan FKUB akan kembali memilih Sulut sebagai lokasi penyelanggaran kegiatan lainnya. Bahkan, tiap hari juga boleh, asal soal kerukunan,” ujarnya.
Menurut gubernur, moderasi beragama mempunyai empat kategori, yakni agar tercipta kehidupan yang harmonis, damai dan rukun, juga indikator komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi.
“Selain itu juga meliputi bersifat pribadi, publik dan privat publik. Di mana, agama telah mengambil jalan tengah supaya kondusif dan tidak mengganggu urusan pribadi orang-orang di tempat umum. Jika hal ini dipahami, maka persoalan-persoalan kebangsaan di negara kita selesai,” benernya.
Gubernur juga menyentil aturan membangun sarana dan prasarana rumah ibadah, yang merupakan bagian dari perintah agama. Namun, karena ada di ruang publik, maka ada aturan-aturan harus diikuti.
“Membangun rumah ibadah di tempat tidak sesuai, tentu akan mengganggu. Tapi jika kita ikut aturan, maka dipastikan tidak ada persoalan yang muncul,” lugasnya.
Ditambahkan, kerukunan harus diwariskan kepada generasi, sehingga berimplikasi pada pembangunan nasional.
”Tugas dan tanggung jawab kita maupun tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama, untuk terus menyosialisasikan segala macam kerukunan dan nilai-nilai Pancasila di negara kesatuan,” jelas gubernur.
Gubernur multi profil ini mengajak FKUB se-Indonesia untuk selalu memperhatikan pelaksanaan setiap yang dilaksanakan agar bisa tertata dalam APBD.
“Kalau di Sulut, semua kabupaten dan kota menata dana anggaran FKUB dalam APBD. Pemprov selalu melakukan evaluasi APBD kabupaten dan kota, apakah anggaran kegiatan FKUB tertata atau tidak. Kalau ada yang tidak menata dana kegiatan APBD, kita kembalikan,” tegasnya, sembari meminta FKUB se-Indonesia agar bisa menyuarakan ke gubernur masing-masing, untuk dapat mengadopsi kebijakan di Sulut.
Usai sambutan, Gubernur Olly Dondokambey, didampingi Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia Ratu Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahe dan Ketua FKUB Provinsi Sulut Pdt. lucky Rumopa, melakukan pemukulan tetengkoren sebagai tanda dibukanya Seminar Nasional Moderasi Beragama Merah Putih.
Sebelumnya, Ketua FKUB Provinsi Sulut, Pdt Lucky Rumopa, dalam laporannya mengatakan, kegiatan Seminar Nasional Moderasi Beragama Merah Putih diikuti oleh 26 provinsi, juga mahasiswa IAIN, IAKN, MAN Model, generasi muda Muhamadiyah serta jajaran Forkopimda.
Menurutnya, Seminar Moderasi Beragama Merah Putih ini dipandang perlu, karena sesuai dengan ajaran agama melindungi martabat kemanusiaan serta konsensus beragama di tengah menjaga empat pilar bangsa.
“Seminar ini sangat menarik, dan penting untuk dilaksanakan. Karena kita akan membahas dan berbincang terkait moderasi beragama secara langsung dengan seluruh tokoh agama di Indonesia,” tutur Rumopa.
Seminar ini juga bertujuan untuk memahami secara utuh bagaimana moderasi beragama.
“Melalui seminar ini kita dapat memahami secara khusus bagaimana moderasi beragama dapat hidup rukun berdampingan,” tuntasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, saat memberikan sambutan memuji keberagaman di Provinsi Sulut.
Dia menyebut Gubernur Sulut Olly Dondokambey adalah kepala daerah paling peduli dalam memelihara kerukunan.
“Andaikan penilaian kerukunan diberikan mandat kepada saya, maka saya memastikan pak Olly Dondokambey menjadi gubernur paling peduli kerukunan. Dan itu akan kami berikan selama lima tahun berturut-turut. Banyak gubernur peduli, tapi Gubernur Sulut paling peduli,” cetus Ida.
Ida mengaku bangga, bahkan selalu merasa terhormat saat berada di Sulut.
“Sambutan kepada kami selalu terbaik. Sulut memang luar biasa. Andaikan semua kepala daerah di Indonesia punya pemikiran yang sama dengan pak Olly, maka Indonesia dipastikan menjadi negara super hebat,” puji Ida.
Pantauan, dalam pembukaan kegiatan diwarnai penampilan tarian dari umat Hindu, Qasidah, paduan suara dari siswa Binsus SMA 9 Manado, hingga pertunjukan barongsai.
Kegiatan juga dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey, atas prestasi luar biasa dalam mengelola krrukunan umat beragama yang kreatif dan inovatif dari Asosiasi FKUB Indonesia, dan penandatanganan deklarasi pemilu damai.
Dalam kesempatan itu juga, nampak Gubernur Olly foto selfie bersama siswa dan mahasiswa yang hadir dalam acara seminar nasional tersebut.
Hadir dalam kegiatan, pengurus Asosiasi FKUB Pusat, Ketua FKUB se-Indonesia, Sekdaprov Sulut Steve Kepel, Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen, unsur Forkopimda, para kepala daerah dan wakil di Sulut, para toko agama, hingga undangan dari organisisi agama, kemasyarakaran hingga siswa dan mahasiswa.
(Gnm)



