Tim Verifikasi Mulai Melakukan Pendataan Program Anak Asuh

BOLMORA, KOTAMOBAGU – Verifikasi program anak asuh dimulai Senin (31/10/2016) siang tadi. Empat tim yang terdiri dari pegawai DPPKAD, Dikdispora dan akademisi serta media masa langsung menyebar di empat kecamatan.
Di Kotamobagu Barat, tim yang dipimpin oleh Guntur Niu, langsung menuju ke Jalan Agoan, Kelurahan Kampung Baru, sekira pukul 10.00 Wita. Tim langsung menuju rumah milik keluarga Ade Kesek. Di satu rumah ini terdapat empat kepala keluarga, tiga di antaranya memiliki anak ditingkat SD hingga SMA.
“Kami mewawancarai keluarga, kemudian mendata nama anak yang masih sekolah, pekerjaan orangtua serta penghasilan mereka,” kata Guntur Niu.
Salah satu keluarga yang didata, yakni Ade Kesek, mengaku jika dirinya memiliki tiga anak yang bersekolah ditingkat SD kelas V, SMP kelas I dan SMA kelas III.
“Saya hanya kerja harian, kalau dipanggil ya kerja, kalau tidak cuman di rumah saja. Kalau penghasilan tak tentu. Palingan tiap bulan hanya Rp500 ribu,” ungkap Ade.
Dia mengaku kaget dengan danya pendataan itu. Pun begitu berharap, anak-anaknya menjadi salah satu penerima bantuan program anak asuh.
“Kalau bisa semua ya bersyukur. Pastinya akan membantu kami untuk biaya sekolah,” ucapnya di depan tim verifikasi.
Usai mendata tiga kepala keluarga tersebut, tim kemudian melanjutkan ke beberapa lokasi yang merupakan usulan dari pihak kelurahan. Saat akan melakukan verifikasi di tempat lainnya, ada salah satu warga yang meminta untuk dimasukkan dalam data verifikasi. Tim kemudian mencoba mendatangi rumah tersebut, namun betapa kagetnya saat ditemui, keluarga tersebut memiliki mobil.
“Kami akan menyeleksi yang benar-benar membutuhkan. Jika memang keluarga mampu, langsung kita coret,” tegas salah satu anggota tim dari Dikdiapora.
Pada hari pertama itu, tim relawan di Kotamobagu Barat berhasil mendata setidaknya 16 calon anak asuh. Mereka kebanyakan merupakan anak dari wiraswasta, supir, petani, hingga buruh bangunan.
Terpisah, Kepala DPPKAD Rio Lombone menjelaskan, hasil verifikasi dari empat tim tersebut akan menjadi acuan dalam pemberian bantuan lewat program anak asuh. Data tersebut nantinya akan dimasukkan dalam data base, kemudian akan dipilih siapa-siapa yang layak mendapatkan program ini.
“Dua minggu waktu yang diberikan untuk melakukan verifikasi. Data ini nantinya akan dibahas lagi dan dipilih siapa-siapa yang berhak menjadi anak asuh Pemkot di tahun 2017 nanti,” urainya.(me2t)