Tutup PKN II Tahun 2025, Gubernur Yulius Berharap Ilmu yang Diperoleh Bisa Jadi Bekal untuk Pengabdian

BOLMORA.COM, MANADO – Selasa (14/10/2025), bertempat di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut (Sulawesi Utara), dilaksanakan penutupan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan VII Tahun 2025.
Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus yang hadir langsung menutup kegiatan PKN mengharapkan para peserta menuangkan hasil pelatihan di instansi masing-masing.
“Ilmu ini bisa diterapkan dan tentunya akan lebih maju lagi, akan lebih bagus lagi di daerahnya masing-masing,” ujarnya. .
Gubernur Yulius menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah mengikuti rangkaian pelatihan dengan komitmen tinggi.
“PKN bukan sekadar proses pembelajaran, melainkan sebuah perjalanan pembentukan karakter dan integritas. Sebab, pemimpin sejati tidak diukur dari kenyamanan, tetapi dari daya tahannya menghadapi tekanan,” ungkapnya.
Menurutnya, bangsa ini tidak butuh pemimpin yang hanya pandai berbicara, tetapi yang setia pada nurani dan bekerja dengan hati.
‘Oleh karena itu, ilmu yang diperoleh dalam pelatihan harus menjadi cahaya, bukan catatan yang terlupakan. Jadilah pemimpin yang bekerja dengan hati, bukan sekadar jabatan,” tegas Yulius.
Sementara itu, Wakil Gubernur Victor Mailangkay yang turut hadir mendampingi gubernur, dalam arahannya menyampaikan bahwa keberhasilan peserta menyelesaikan pelatihan merupakan langkah awal untuk mengabdikan diri secara nyata bagi masyarakat.
“Pelatihan ini bukan akhir, melainkan awal dari pengabdian yang sesungguhnya. Kedepannya, kita membutuhkan pemimpin-pemimpin berintegritas yang mampu menerjemahkan ilmu menjadi aksi, serta kebijakan menjadi perubahan,” ungkapnya.
Sekadar informasi, PKN Tingkat II Angkatan VIII Tahun 2025diikuti oleh sebanyak 46 pegawai. Mereka digembleng sejak Mei tahun 2025, atau lima bulan lamanya.
Pelaksanaan PKN II 2025 di Sulawesi Utara menjadi wadah penting untuk membentuk sosok aparatur negara yang tangguh, adaptif, serta berorientasi pada pelayanan publik. Banyak peserta yang mengakui bahwa proses ini bukan sekadar pelatihan, tapi “ritual transformasi”, dari rutinitas menuju refleksi, dari kebiasaan menjadi kesadaran, dan dari jabatan menuju pengabdian.
Adapun penutupan PKN ditandai dengan prosesi simbolik serta penyampaian pesan moral dari para pejabat daerah. Para peserta kini memasuki babak baru, yakni pintu pengabdian, di mana pengetahuan dan nilai kepemimpinan yang diperoleh akan diimplementasikan secara nyata di instansi masing-masing.
Giat ini turut dihadiri Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Tahlis Gallang, para Asisten dan jajaran pejabat pemerintah daerah di Sulawesi Utara.
(*/Red)