Aliansi Sopir Dump Truck Demo di DPRD Sulut Soal Dugaan Solar Bersubsidi Disalahgunakan, Inggried Sondakh: Pressure Kami!

BOLMORA.COM, SULUT – Ratusan sopir dump truck lakukan aksi demostasi di depan kantor DPRD Sulut Jalan Kairagi Manado, Senin (29/9/2025) siang.
Ratusan sopir yang terhimpun dalam Aliansi Sopir Dump Truck menyuarakan soal dugaan terjadinya penyalahgunaan BBM jenis solar bersubsidi oleh petugas di sejumlah SPBU yang ada di Sulut.
Diduga, penyaluran solar subsidi tersebut tidak tepat sasaran. Bahkan disampaikan para pendemo, telah dilakukan beberapa kali rapat dengar pendapat (RDP) oleh DPRD Sulut tapi belum membuahkan hasil.
Inggried Sondakh, Ketua Komisi II DPRD Sulut bidang Perekonomian yang menerima aksi demo tersebut mengatakan bahwa aspirasi yang sudah disampaikan saat ini akan diperjuangkan.
“Karena ini bukang cuman ngoni (kalian) yang merasakan, kami pun merasakan hal ini,” ujar Inggried dihadapan para pendemo.
Pun, Politisi Partai Golkar ini tidak membantah tudingan para pendemo bahwa RDP yang sudah dilakukan belum maksimal.
“Itu betul. Kalau cuma rapat dengar pendapat Komisi II dengan pertamina dan stakeholder terkait, jujur saja, saya dari periode yang lalu kalau tidak salah 3 kali RDP dengam pertamina dan periode ini 1 kali, dan hasilnya tetap sama. Karena RDP Komisi II itu tidak menghadirkan pemangku-pemangku kebijakan yang seharusnya mampu mengubah apa yang menjadi permasalahan bapak-ibu saat ini,” ungkap Inggried.
Secara tegas Inggried mengatakan bahwa berterima kasih dengan usulan para pendemo, karena dari aksi tersebut merupakan bukti apa yang sudah dilakukan Komisi II lewat RDP dengan pertamina dan instansi terkait waktu itu adalah aspirasi yang mendesak dan sangat meresahkan masyarakat.
“Justru kami berterimakasih, demo kali ini bisa mem-pressure. Pressure kami, pressure pemerintah provinsi, tetapi pressure juga oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” seruh Inggried.
Waktu tiga hari yang ditetapkan, Inggried menyampaikan bersama Pimpinan Dewan akan melakukan rapat dengar pendapat (RDP) Lintas Komisi dan pemerintah provinsi dengan mengundang POLRI/TNI juga perwakilan dari para pendemo. “Besok akan dilakukan RDP,” tutup Inggried.
Untuk diketahui, ada tujuh tuntutan para pendemo yaitu,
1. Meminta untuk setiap wilayah, Manado, Minut, Bitung, Tomohon, Tondano dan Mitra, harus ada beberapa SPBU yang diawasi khusus oleh APH, BPH Migas dan pemerintah daerah guna pengawasan penyaluran BBM Solar subsidi tepat sasaran.
2. Copot Kepala BPH Migas dan Pertamina Sulut karena tidak mampu melaksanakan fungsi pengawasan di setiap SPBU.
3. Meminta Kapolda Sulut untuk bantu perketat pengawasan di setiap SPBU, karena diduga adanya praktek penyalahgunaan Solar subsidi yang dilakukan oleh petugas SPBU itu sendiri.
4. Meminta Gubernur dan pertamina membentuk tim pengawasan BBM Solar subsidi yang melibatkan BPH Migas/APH serta perwakilan organisasi dump truck.
5. Meminta kepada pihak pertamina untuk mempermudah pengurusan barcode Solar subsidi yang sering ter blockir.
6. Jika masih mengalami kesulitan dalam mengisi BBM Solar, maka kami akan kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan menggunakan seluruh anggota asosiasi di Sulawesi Utara.
7. Meminta kepada bapak Gubernur untuk mempermudah pengurusan pengurusan ijin galian c (material pasir, batu dll), karena galian c merupakan salah satu sumber pendapatan bagi kami supir angkutan material.
Turut mendampingi Inggried Sondakh saat menerima pendemo yaitu, Royke Roring, Jeane Laluyan, Julyeta Paulina Amelia Runtuwene, Pricilya Rondo, Hillary Tuwo, Abdul Ganing.
(Jane)