Reses dengan Pengurus dan Anak Panti Asuhan Tunarungu GMIM Damai Tomohon, Inggried Sondakh Terima Aspirasi Kondisi Gedung Sudah Tak Layak
BOLMORA.COM, SULUT – Inggried Sondakh, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara seperti layaknya 44 Anggota Dewan lain melaksanakan reses II tahun 2025.
Rabu (3/9/2025), yang juga Ketua Komisi II di DPRD Sulut melaksanakan reses bersama pengurus dan anak-anak Panti Asuhan Tunarungu GMIM Damai Tomohon di D’mason Vila, Kalasey.
Dikatakan politisi dari Partai Golkar ini, pertemuan tersebut merupakan bagian dari upayanya menyerap aspirasi masyarakat yang selama ini belum banyak mendapatkan perhatian, terutama mereka yang berasal dari kelompok disabilitas.
“Kombinasi kerinduan anak-anak ke D’mason bertepatan dengan masa reses, maka waktunya sangat tepat. Saya berharap jika Tuhan berkenan, lewat pertemuan ini ada dampaknya, minimal perhatian dari pemerintah untuk anak-anak SLB Tunarungu GMIM Damai Tomohon,” ujar Inggried.
Menurutnya, Panti Asuhan Tunarungu GMIM Damai memang berada di bawah naungan gereja, namun dari sisi fasilitas dan perhatian pemerintah, masih sangat terbatas. Ia menilai bangunan panti sudah tidak layak dan perlu renovasi.
“Memang kalau bantuan berupa sembako saya rasa sudah cukup. Tapi yang butuh perhatian lebih adalah kondisi bangunan yang sudah sangat butuh perbaikan. Juga perlengkapan belajar seperti meja dan kursi,” tegasnya.
Inggried menyatakan ia akan membawa seluruh aspirasi yang disampaikan dalam reses ini ke Rapat Paripurna DPRD Sulut mendatang.
Pun lanjut Inggried dukungan pemerintah dalam memperhatikan kebutuhan pendidikan dan kesejahteraan anak-anak difabel, khususnya tunarungu sangat penting.
Kesempatan ini, Inggried atas nama Keluarga Mamanua-Sondakh memberikan bantuan dari dana pribadi sebesar Rp 5 juta untuk anak panti serta pengurus juga rehab gedung. Biaya transportasi mulai dari penjemputan dan kembali ke Panti Asuhan ditanggung mengunakan dana pribadi.
Di samping itu, Keluarga Sondakh-Mandey lewat Ibu Sintje Sondakh-Mandey juga memberikan bantuan dana sebesar Rp 5 juta untuk anak panti dan pengurus sisanya untuk rehab gedung.
(*/Jane)
