Anda Suka Koleksi Burung?, Datanglah ke Kelurahan Motoboi Kecil

BOLMORA, EKONOMI BISNIS – Semua pencinta burung pasti kenal dengan sosok pria berperawakan sedang ini. Dia adalah Towaf Jazuli. Pria asal Semarang, Jawa Tengah ini mulai bergelut dengan dunia burung sejak tahun 2005.
Hobi mengoleksi berbagai macam burung, akhirnya berubah pada tahun 2007 menjadikan burung sebagai mata pencaharian dirinya. Bahkan, salah satu koleksi Murai Batu miliknya laku dibeli pencinta burung lainnya, dengan harga cukup fantastis, yakni Rp15 juta.
Jazuli menerangkan, saat ini selain menjual burung, dirinya juga menyiapkan pakan alami maupun pakan buatan.
“Burung paling mahal di sini adalah Murai Batu yang saya jual dengan harga Rp1.500.000 hingga yang paling mahal Rp10.000.000. Jenis Kacer Rp500.000 hingga Rp7.000.000. Cuca Ijo Rp400.000 sampai Rp6.000.000. Kenari Rp200.000 hingga Rp3.000.000, dan beberapa jenis lainnya. Di sini juga tersedia pakan, seperti Jangkrik, Ulat Hongkong, Kroto, dan ada juga beberapa jenis pakan jadi,” terang ayah dua anak yang membuka usaha di Jalan Darussalam Kelurahan Motoboi Kecil ini.
Dia mengungkapkan, jenis burung yang paling banyak dicari adalah Love Bird. Karena itulah persediaan jenis Love Bird selalu ada.
“Burung jenis Love Bird yang paling laris dan sangat dicari oleh para penggemar, karena suaranya yang khas dan boleh dikatakan cerewet. Untuk jenis ini, saya jual mulai Rp250.000 hingga Rp5.000.000, untuk yang sudah biasa lomba,” ujarnya.
Berbagai jenis burung ini lanjut Jazuli, dia dapatkan dari Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
“Peternak dari Sumatera dan Jawa yang menjadi langganan saya untuk ketersediaan stok burung, tapi ada juga masuk burung lokal Bolaang Mongondow Raya (BMR), seperti Rio-rio, Jalak Keling, Perkutut dan Terkukur,” papar Jazuli.
(me2t)