Ekonomi & BisnisKotamobagu

Bersertifikat Uji Cita Rasa, Kopi Kotamobagu Minta Diekspor ke Ukraina

Kualitas Kopi Kotamobagu Ternyata Beraroma Arabika

BOLMORA, EKBIS – Jika sebelumnya pada bulan Juni lalu, Kopi Kotamobagu dilirik investor dari Belanda dan Belgia, kini kopi hasil pertanian Kelompok Tani ‘ICS Organisasi Momosad Kopi Organik Bilalang’ dilirik investor dari Ukraina.

Tak tanggung-tanggung, calon pembeli yang mengatasnamakan perusahaan distributor Kopi CLL Berkov Trade, di Ukraina tersebut telah meminta pihak eksportir dari Belanda dan Belgia untuk meng-ekspor kopi yang berasal dari Kota Kotamobagu.

“Volume perkiraan pengadaan Kopi Kotamobagu sebanyak 70.000-80.000 kilogram per tahun. Volume itu hanya untuk salah satu perusahaan pemasok kopi yang ada di Belanda dan Belgia. Jadi, kalau ada beberapa perusahaan yang menjalin kerja sama dengan perusahaan itu, maka jumlah volume permintaannya akan lebih besar,” terang Sofyanto, Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan, Hukum dan Ekonomi Terapan (LIPH-ET) Bolaang Mongondow Raya (BMR), yang mengaku menerima email permintaan penyediaan stok Kopi Kotamobagu untuk diekspor.

Menurutnya, ini merupakan kesempatan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu untuk menjadikan Kota Kotamobagu sebagai salah satu daerah penghasil Kopi (Specialty Coffee) di Indonesia. Apalagi sekarang ini Kopi hasil pertanian organik perkebunan Kelompok Tani Momosad Bilalang telah dilakukan uji cita rasa di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Republik Indonesia, atau Indonesian Coffee And Cocoa Research Intitute (ICCRI) Jember.

“Dari laporan hasil uji cita rasa, Kopi Kotamobagu mencapai skor cita rasa sangat baik, yakni 84,25. Itu artinya, kesempatan untuk menembus pasar Internasional semakin terbuka lebar,” kata Sofyanto, pekan lalu.

Bahkan Pusat Penelitian ICCRI menyatakan bahwa, kualitas Kopi Kotamobagu ternyata bukanlah Robusta, sebagaimana sertifikat pertanian organik (Organic Farming Certificate) yang diperoleh dari Kementerian Pertanian RI pada November tahun 2015 lalu.

“Sertifikat yang dikeluarkan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Republik Indonesia, tertanggal 14 September 2016 menyatakan bahwa, Kopi Kotamobagu beraroma Arabika, bukan Robusta. Dari segi kualitas Kopi Arabika memiliki kadar manis yang lebih tinggi dibanding Kopi Robusta. Apalagi jika menngunakan Kopi Arabika pilihan dengan cacat sekunder dan tanpa cacat primer,” paparnya.

Sofyanto berharap, Pemkot Kotamobagu dapat mencermati dan memfasilitasi rencana para investor untuk memasarkan Kopi Kotamobagu ke pasar Internasional.

“Kopi kotamobagu telah diterima di pasar Internasional. Tinggal bagaimana Pemkot Kotamobagu menyusun program untuk dapat memenuhi minat para investor. Sebab, Kopi Kotamobagu telah dinyatakan lulus pada enam indikator penilaian uji cita rasa, yaitu aroma, acidity, body, flavors, aftertaste, dan sweetness. Enam indikator itulah yang menentukan cita rasa Kopi Kotamobagu memiliki kualitas yang dapat menembus pasar Internasional,” pungkas Sofyanto.

Katanya, saat ini pihak investor akan menunggu penawaran kerja sama dalam rangka ekpor kopi ke Ukraina. Pihak perusahaan di Ukraina berharap agar pemerintah dapat mencari mencari mitra pemasok kopi di Indonesia yang dapat diandalkan.

“Antara tanggal 12-16 Oktober, perwakilan perusahaan dari Ukraina akan mengunjungi Indonesia, sekaligus menyaksikan pameran Trade Expo Indonesia 2016. Mereka mengaku akan sangat senang jika bertemu langsung dengan pimpinan daerah atau perwakilan dari daerah produsen kopi, untuk membicarakan kerja sama pengadaan kopi ekspor. Ini kesempatan besar bagi kita. Berharap Pemkot Kotamobagu bisa tanggap,” imbuhnya.(gun’s)

Editor

Berita yang masuk dari semua Biro akan di Edit terlebih dahulu oleh Tim Editor Media Bolmora.com kemudian di publish.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button