BOLMORA, BOLMUT – Dalam tiga tahun terakhir, masayarakat khususnya petani sawah di Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), mulai mengunakan benih padi hasil produksi kelompok tani yang ada di kabupaten setempat.
Hal ini tentu sangat postif. Pasalnya, bila sebelumya petani hanya bergantung pada ketersediaan benih padi dari luar daerah, namun saat ini para petani bisa mendapatkan benih padi lokal dengan kualitas yang tak kalah dengan benih dari luar daerah, serta untuk harga masih terbilang kompetitif dengan harga benih dari luar daerah.
“Di Bolmut sendiri sudah ada beberapa Gapoktan yang sudah memproduksi benih padi sendiri. Bahkan dari hasil produksi benih yang melimpah, sebagian didistribusikan ke daerah yang melakukan permintaan dan menyukai kualitas benih padi asal Bolmut,” ujar Kepala Dinas Pertanian (Distan) Bolmut, melalui kepala Bidang Pertanian Syarifudin Pontoh, saat bersua dengan awak media BOLMORA.COM, Senin (14/8/17) tadi.
Ia mengatakan, untuk cakupan kebutuhan benih padi sawah di Bolmut hanya sekitar 280 ton per dua kali masa tanam per tahunnya. Jika dalam satu hektaer lahan sawah dibutuhkan 25 kilogram benih, maka untuk 5.633 total lahan sawah di Bolmut, para petani membutuhkan 140.000 kilogram atau setara dengan 140 ton benih padi per satu kali masa tanam. Sehingga itu, setahun untuk dua kali masa tanam petani membutuhkan 280 ton benih padi.
“Jumlah itu jauh melebihi surplus produksi panen padi Bolmut yang mencapai 58.583.200 ton per satu kali masa penen. Makanya, dalam penyediaan benih lokal Bolmut sangat melimpah,” ungkapnya.
Syafudin memastikan jika benih hasil produksi petani budidya benih di Bolmut ini kualitasnya terjamin.
“Soal kualitas sudah terjamin, karena langsung diawasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Beni (BPSB) Provinsi Sulut,” pungkasnya.(irf)
