Kematian Puluhan Ribu Ikan di Danau Buyat Akibat Fenomena Alam
BOLMORA.COM , BOLTIM – Kondisi Danau Buyat yang terletak di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menghebohkan masyarakat sejak Kamis (1/6/2023) kemarin, akibat banyaknya ikan yang mati mendadak.
Berdasarkan keterangan Sangadi Buyat Selatan Salman Mokoagow, kematian ribuan ikan ini dikarenakan fenomena alam yang sudah pernah terjadi di Danau Buyat.
“Fenomena ikan mati di Danau Buyat ini akibat faktor alam. Jika di hitung mundur, hal ini sudah tiga kali terjadi. Dari cerita yg beredar di kalangan masyarakat, kematian ratusan ribu ikan ini akibat kadungan Belerang walaupun sampai dengan saaat ini belum ada pembuktian secara ilmiah dari para pihak manapun,” Jelas Salman, Jum’at (2/6/2023).
Dirinya menerangkan, ikan yang mati pun hanyalah yang berada di dalam jaring apung milik beberapa kelompok nelayan.
“Dari peristiwa ini, para kelompok nelayan Buyat bersatu kategori mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Total ada 5 kelompok nelayan yang membudidayakan ikan nila, dan diperkirakan, ada sekitar 70 ribu ikan yang siap panen, akhirnya gagal panen karena mati,” Terang Salman.
Dirinya juga menuturkan, untuk ikan yang berada di luar jaring apung milik kelompok nelayan berdasarkan pemantauan masih aman-aman saja.
“Yang jadi viral adalah ikan yang mati dan mengapung diatas air, dan itu berasal dari jaring milik nelayan. Karena sudah mati, maka para nelayan mengeluarkannya sehingga mengapung di permukaan danau. Ikan yang berada di luar jaring memang terlihat kekurangan oksigen akibat kondisi air yang terkontaminasi Belerang, namun saat pagi hingga siang ini sudah terlihat membaik,” Tutur Salman.
Namun dirinya meminta agar masyarakat tidak lagi menangkap ikan dikarenakan Danau Buyat sudah diserahkan kepada pengelola.
“Beberapa Nelayan saat ini sudah mengeluhkan suasana di danau, aktivitas mereka jadi terganggu karena banyaknya orang yang datang untuk menangkap ataupun meminta ikan. Padahal, ini adalah mata pencaharian mereka sehari-hari. Bahkan, sudah banyak pula yang berasal dari luar Buyat yang datang membawa panah ikan maupun tombak untuk mencari ikan disini. Kami berharap masyarakat bisa memahami karena danau ini sudah ada pengelolanya dan bahkan kami sebagai pemerintah desa sudah bersepakat dengan pengelola untuk mendatangkan petugas yang berwajib untuk melakukan pengamanan disini,” Urai Salman.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Boltim Nasarudin Paputungan saat dikonfirmasi mengatakan sudah melaporkan kejadian ini kepada Balai Pengujian Mutu dan Karantina Ikan Manado dan Dinas Kelautan Provinsi (DKP) Provinsi Sulut.
“Kejadian kematian massal ikan di Danau Buyat di duga karena kekurangan oksigen di dalam air, yang di sebabkan oleh naiknya atau tingginya gas Belerang dalam air. Fenomena alam di Danau Buyat bukan saja terjadi kali ini namun sudah beberapa kali, karena danau-danau di Boltim terbentuk oleh mekanisme Vulkanik yang sewaktu-waktu bisa terjadi naiknya Zat Asam dalam air. Adapun kelompok pembudidaya jaring apung di Danau Buyat ini kami dari Dinas Perikanan Boltim dan DKP Provinsi akan segera mengupayakan pemberian bantuan bibit ikan Nila kepada kelompok pembudidaya ikan terdampak di Danau Buyat,” Tutup Nasarudin.
(RG)