BOLMORA.COM, POLITIK – Pernyataan sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), yang menyatakan sikapnya untuk mendukung Oskar Manoppo (OPPO), menuai reaksi dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Boltim Medy Lensun.
Menurutnya, pernyataan tersebut hanya keluar dari sikap pribadi, bukanlah partai.
“Saya sudah menegur keras struktural partai yang bersikap tidak profesional,” ungkap Medy, Senin (16/3/2020).
Dai mengatakan, sebagai pimpinan partai jelas harus tunduk kepada aturan partai. Terkait dukungan kata dia, sampai saat ini belum ada putusan partai atau surat keputusan (SK) untuk mengusung calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Boltim tahun 2020.
“Sementara berproses. Tunggu saja sampai SK
DPP PDIP ditandatangani pimpinan,” pungkasnya.
Sekertaris DPC PDIP Boltim Wilken Rareho, juga menegaskan tidak ada sikap resmi
yang dikeluarkan oleh struktur partai, berkaitan dengan dukungan kepada bakal
calon yangg mendaftar di PDIP.
“Sampai saat ini, pengurus PDIP Boltim mulai dari tingkat DPC sampai pengurus anak ranting, tegak lurus dan satu komando di bawah pimpinan Ketua Medy Lensun. Dan sampai saat ini, kami masih menunggu SK DPP PDIP yang ditandatangani ketua umum, tentang siap bakal calon yang akan diusung,” ujarnya.
Wilken juga menyampaikan, semua yang mendaftar di PDIP mempunyai kesempatan yang sama. Tinggal menunggu siapa yang akan diputuskan oleh DPP.
“Mari kita sama-sama menghargai proses yang sedang
berjalan diinternal partai PDIP,” imbuh Wilken.
Dia meminta semua pengurus mulai dari DPC, PAC, Ranting dan Anak Ranting untuk
tidak gegabah mengambil sikap. Karena, konsekuensinya jelas sesuai dengan
AD/ART partai. Jika ada yang tidak tegak lurus atau membelok, dalam hal ini
tidak mematuhi perintah partai, maka sanksinya diberhentikan dari pengurus partai.
“Ketika SK sudah dikeluarkan oleh DPP, maka sebagai pengurus mulai dari tingkatan DPC, PAC, Ranting dan Anak Ranting harus siap mengamankan dan memenangkan,” tegas Ketua Komisi I DPRD Boltim ini.
(Ayax Vay)
