Pesona Bawah Laut Pulau Racun di Kabupaten Boltim dan Sejarah Penamaannya
BOLMORA.COM, BOLTIM – Potensi wisata bawah laut di Sulawesi Utara memang tak kalah menarik dengan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Selain keindahan Pulau Bunaken yang sudah mendunia, berbagai lokasi pun mulai populer bagi wisatawan baik domestik maupun asing yang punya hobi menyelam.
Salah satunya berada di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Selain mempunyai Pantai Patokan yang menjadi spot instagramable terfavorit, di ujung utara daerah ini memiliki sebuah pulau kecil yang masyarakat setempat menyebutnya Pulau Racun.
Pulau ini memiliki air yang sangat jernih, dengan gelombang air laut yang tenang. Birunya langit berpadu bersama birunya laut serta pemandangan bawah laut yang cukup eksotis memang menjadi surga bagi para diver.
Tak diragukan lagi karena lokasi ini memiliki flora dan fauna yang beragam. Aneka jenis terumbu karang dan ikan beraneka warna menghiasi indahnya pesona bawah laut Pulau Racun.
Salah satu hal yang membuat para penghobi underwater antusias untuk mengunjungi Pulau Racun, yaitu adanya gugusan karang mirip jembatan bawah laut yang cukup besar di bagian bawah pulaunya. Dengan adanya jembatan yang cukup besar di bagian bawah pulau tersebut, membuat para penyelam semakin penasaran dan ingin melihatnya secara langsung termasuk beberapa penyelam mancanegara.
Pulau yang terletak di wilayah administrasi Desa Buyat Dua Kecamatan Kotabunan ini hanya memiliki luas hanya 0,081 Ha dan bisa ditempuh 15-25 menit menggunakan Perahu Mesin Ketinting.
Meskipun namanya terkesan menyeramkan, namun ternyata penamaan pulau ini mempunyai cerita sejarah. Konon katanya, pulau ini awalnya diberi nama menggunakan Bahasa Mongondow.
Hal tersebut diceritakan oleh Ila Modeong (74) saat diwawancarai media ini di kediamannya yang berada di Dusun 1 Buyat Selatan.
“Berdasarkan ouman (cerita) orang tua, pulau ini bernama ‘Libuton Ponggaing’, yang jika diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah Pulau Ahli Santet kemudian diperhalus menggunakan nama Pulau Racun,” Ungkap Papa Islan, sapaan akrabnya.
Pun juga dikatakan oleh salah satu penggiat budaya Bolaang Mongondow Raya Sumitro Tegela. Penamaan Pulau Racun mempunyai sejarah sendiri.
“Libuton Ponggaing artinya adalah Pulau pengasingan bagi dukun berilmu hitam. Pada jaman kerajaan, Pulau Racun ini merupakan lokasi pengasingan bagi dukun-dukun sakti bermasalah,” Ujar Sumitro.
Tapi, selain pemandangan bawah laut yang sangat mempesona serta penamaan yang mempunyai sejarah, Pulau Racun juga menjadi salah satu spot mancing favorit para nelayan sekitar dan pemancing-pemancing dari luar.
Bahkan, beberapa komunitas mancing seperti Hantu Laut Fishing Team Manado, Manado Fishing Adventure, Totabuan Angler Comunnity Kotamobagu, Angler’s Squad Boltim dan komunitas mancing lainnya sering merasakan sensasi tarikan ikan di sekitar pulau ini.
Baca Juga: Menikmati Sensasi Eksotis Pulau Nanas di Ujung Timur Kotabunan
Berbagai jenis ikan target para pemancing tradisional maupun modern menghuni area sekitar Pulau Racun. Ada Giant Trevally (GT) atau Bobara, Ruby Snapper atau Saramia, Grouper atau Kerapu atau Goropa, Dogtooth atau Tuna Gigi Anjing atau Cakalang Batu, dan banyak lagi yang lainnya. Bahkan ikan Billfish atau ikan yang memiliki paruh di mulutnya jenis Layar sering didapatkan para pemancing disekitar Pulau Racun.
Jadi, Boltim bisa tujuan salah satu destinasi wisata bagi masyarakat lokal maupun luar daerah serta wisatawan asing. Mari Jo Ka Boltim, Ayo ke Boltim, let’s go to Boltim.
(RG)