PT TRR Bakal Gelontorkan 5,3 Triliun untuk Bangun Rumah Sakit dan Universitas di Kotamobagu

BOLMORA, KOTAMOBAGU – Salah satu perusahaan asal ibu kota Jakarta, yakni PT Tiara Rayhana Ratuselmina (TRR) dipastikan akan berinvestasi di Kota Kotamobagu, dengan membangun Rumah Sakit dan Universitas, yang rencanaya berlokasi di Kelurahan Motoboi Besar, Kecamatan Kotamobagu Timur.
Untuk menunjukan keseriusan dan mendapat dukugan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, perusahan yang siap mennggelontorkan anggaran 5,3 Triliun itu, mengelar pertemuan bersama eksekutif dan legislatif Kota Kotamobagu.
Dalam pertemuan yang digelar Selasa (13/11/2017) siang tadi, di kantor PT Tiara Rayhana Ratuselmina Cabang Kota Kotamobagu, tepatnya di jalan Siliwangi, Kelurahan Kotabangon, Kecamatan Kotamobagu Utara, pihak manajemen perusahan melalui Rukli Mokoginta, selaku Direktur PT TRR Cabang Kota Kotamobagu, pemaparkan rencana pembangunan dua fasilitas, masing-masing Rumah Sakit yang bakal diberi nama Raihana Hanafi Hospital dan Universitas Bolaang Mongondow.

Pun pihak legislatif, merespon baik dan sangat mendukung rencana investasi tersebut, seperti yang disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Kotamobagu Herdy Korompot.
“Jika proyek jalan, maka ini merupakan investasi yang besar pertama masuk di Kota Kotamobagu. Saya berharap, pemerintah dapat memudahkan semua pengurusan semua perizinan yang diperlukan pihak perusahaan, tentunya dengan memperhatikan regulasi sesuai Undang-undang yang berlaku,” ujarnya.
Sementara itu, Pemkot Kotamobagu yang dihadiri oleh salah satu Kabid di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) Rusdi Pudul mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu rekom dari BAPPEDA terkait RTRW lokasi pembangunan mega proyek tersebut.
“Jika rekomnya sudah ada, maka kami siap mengeluarkan izin-izin prinsip yang dibutuhkan,” ucap Rusdi.
Dari pihak perusahaan, Rukli Mokoginta, yang ditemuai di ruang kerjanya usai pertemuan mengungkapkan, semua fasilitas yang akan dibagun berskala internasional. Dalam proses pembangunan nanti, pihaknya akan membutuhkan tenaga kerja di bidang konstruksi yang cukup banyak.
“Dalam proses pelaksanaan proyek kita akan melibatkan kurang lebih 40 perusahaan, sudah termasuk perusahaan lokal. Yang pasti semua fasilitas terkait kebutuhan, baik rumah Sakit maupun Universitas akan dibangun berskala internasional. Ketika semuanya siap beroperasi, maka akan memerlukan tenaga medis yang banyak, termasuk tenaga ahli dan dokter. Pastinya, yang lebih diprioritaskan adalah tenaga kerja lokal,” urai Rukli.
Kata dia, pihaknya tinggal menunggu persetujuan dari DPRD terkait rekom dari BAPPEDA. Bahkan jika semua izin sudah ada dan tidak menemui kendala, Desember tahun 2017 nanti proyek ini mulai jalan.
“Terkait lahan, saat ini masih dalam tahap proses administrasi. Kami siapkan anggaran 5,3 Triliun, untuk membangun Rumah Sakit, dan 10 Fakultas dengan 18 Program Sudi (Prodi),” ungkap Rukli.
Ditambahkan, ditargetkan proyek ini akan selesai dengan jangka waktu 2,6 tahun.
“Untuk Rumah Sakit, akan dibagun variatif, ada yang dua lantai sampai 4 lantai. Sedangkan Fakultas akan dibagun 4 lantai per tower. Kira-kira kapasiatasnya bisa menampung 3.600 mahasiswa. Pembangunan Rumah sakit dan Universitas ini kita difokuskan hanya di Kota Kotamobagu,” pungkasnya.
Diketahui, pertemuan itu dihadiri sejumlah pejabat Pemkot Kota Kotamobagu, dan para anggota DPRD Kota Kotamobagu. Di antaranya, Herdy Korompot, Bob Paputungan, Herry Angky Coloay, Agus Suprijanta, Kadir Romoroi, dan General Manejer Moh. Z. Golonggom serta Direktur Rukli Mokoginta, dan seluruh staf manajemen PT TRR Cabang Kota Kotamobagu.(gnm)