BOLMORA.COM , BOLTIM – Proses perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Provinsi Sulawesi Utara, sudah tidak berlangsung secara jujur dan adil.
Pasalnya, berdasarkan hasil penelusuran Bolmora.Com, pada Formasi Kesehatan Kebutuhan Khusus yang harus melampirkan hasil cetak asli surat keterangan (suket) aktif bekerja di lingkungan Pemkab Boltim selama dua tahun berturut-turut, ada beberapa suket yang dikeluarkan oleh beberapa oknum Kepala Puskesmas (Kapus) tidak sesuai kebenarannya.
“Info yang saya terima dari teman-teman yang sama-sama berkeinginan menjadi P3K Kesehatan, ada 6 orang yang menggunakan suket palsu formasi kebutuhan khusus dari 3 Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM),” Ungkap Sumber yang namanya tidak mau dipublikasikan.
Namun terang sumber, semua suket tersebut memang benar ditandatangani oleh masing-masing Kapus yang mengeluarkannya.
“Kapus diduga nekat mengeluarkan suket dengan keterangan lama pengabdian baik sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) maupun tenaga sekarela secara tidak benar atau dipalsukan. Kami saja benar-benar menjadi sukarela tidak mendapatkan suket khusus, tapi tiba-tiba saat mengantarkan berkas ada yang dapat suket khusus tapi tidak pernah menjadi tenaga sukarela di PKM, ” Terang Sumber.
Dirinya pun meminta agar Bupati Boltim menindak tegas oknum Kapus tersebut, agar asal keadilan dan keterbukaan tercipta di penerimaan P3K tahun 2023 ini.
“Saya mewakili teman-teman minta pak Bupati dan jajaran Pemerintahan Kabupaten Boltim menindak tegas oknum yang berani bermain curang dalam seleksi P3K tahun ini. Pinta Sumber.
Baca juga
Sebelumnya, Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto ketika dikonfirmasi terkait adanya suket palsu ini pun langsung menegaskan tidak akan mentolerir persoalan ini.
“”Saya akan mengambil langkah tegas terhadap Kapus-kapus yang dengan sengaja mengeluarkan suket tidak sesuai masa kerja dari para Tenaga Harian Lepas (THL) itu sendiri,” Tegas Sachrul.
(RG)
