BOLMORA.COM, JAKARTA – LSM Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Nasional (Pushuknas), menilai perusahaan tambang emas PT. Arafura Surya Alam (ASA)/J Resources yang beroperasi di Desa Kotabunan-Bulawan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sulawesi Utara (Sulut), tidak menjanjikan untuk kesejahteraan masyarakat lingkar tambang. Pasalnya, penawaran untuk perluasan lahan perusahaan yang banyak terletak di perkebunan warga lingkar tambang yang akan digarap oleh PT. ASA/J Recources, hanya dibandrol dengan harga yang sangat rendah. Hal tersebut, membuat Sekjen LSM Pushuknas Mohamad Fazly angkat bicara.
“Saya selaku warga asli pribumi setempat minta dengan tegas!. Agar, perusahaan dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk kesejahteraan khususnya masyarakat lingkar tambang. Harga tanah yang perusahaan tawarkan kepada masyarakat itu sangat rendah. Apabila pihak perusahan tidak bisa bernegosiasi dengan harga yang pantas dan wajar, maka bisa saja perusahaan tidak bakal beroperasi di Desa Kotabunan-Bulawan, Kecamatan Kotabunan,” tegas Fazly kepada media ini, Jumat (19/3/2021).
Lanjut dia, ini hal harus disikapi oleh pihak perusahaan, tentang harga tanah masyarakat lingkar tambang.
“Terkait Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), saya tahu persis bahwa masih dalam proses. Saya pun berharap agar pemerintah daerah (Pemda) berani bersikap kepada perusahaan untuk dapat mempertimbangkan keinginan masyarakat,” imbuhnya.
Sayangnya, hingga berita ini dipublis, Humas perusahaan tambang emas yang melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode PSAB (PT J Resources Asia Pasifik Tbk) ini belum dapat dikonfirmasi.
(Ayax Vay)
