BOLMORA.COM, BOLMUT – Setelah menjadi orang kedua yang mendapatkan Vaksinasi Covid-19 mewakili organisasi profesi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Ramly Padju, mengaku legah dan siap memberikan penyataan kepada masyarakat Bolmut yang masih ragu dengan keamanan Vaksin Covid-19.
Sebelum menerima vaksin, Ktua PWi Bolmut diminta menunjukan KTP untuk mencocokan datanya, dan petugas menunjukan vaksin masih tersegel, selanjutnya mengajak dirinya untuk berbicara.
“Meski istri saya seorang tenaga kesehatan, tapi awalnya saya masih deg-degan, saat mau disuntik. Namun setelah mengobrol dengan petugas, saya merasa tenang,” ungkap Ramly pada awak media Bolmora.com, saat proses vaksinasi selesai, bertempat di RSUD Bolmut, Senin (1/2/2021).
Ia menuturkan, ada petugas kesehatan memakai APD lengkap, lalu akhirnya petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 ke lengannya. Ia merasakan sedikit pegal di lokasi suntik, namun tidak ada bengkak atau kemerahan.
“Setelah disuntik, rasanya seperti suntik biasa, kayak digigit semut. Memang agak sedikit pegal di lokasi suntik, tapi tidak ada bengkak atau kemerahan atau gatal. Saya diminta tunggu 30 menit untuk observasi gejala setelah vaksin,” tuturnya.
Setelah 30 menit menunggu, Ramly diminta ke meja berikutnya untuk mengukur darah kedua kalinya pasca vaksin, dan mencetak tiket vaksin.
“Setelah itu petugas memberikan edukasi soal jadwal vaksin kedua, yaitu 14 hari setelah hari ini saya divaksin,” kata dia.
Ramly memberi kesimpulan bahwa, pengalaman pertama vaksin Covid-19 aman dan nyaman, juga tidak merasakan efek samping yang serius.
“Tak ada reaksi lokal yang berarti, karena vaksin Covid-19 yang disuntikkan sudah mendapatkan fatwa dari MUI Nomor: 2 tahun 2021, tertanggal 11 Januari 2021, yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 produksi Sinovac hukumnya suci dan halal, serta telah mendapat izin dari BPOM setelah melewati beberapa uji klinis,” pungkas Ramly.
Diketahui, saat ini Kabupaten Bolmut mendapat jatah vaksin Covid-19 sebanyak 1.900 dosis dari Pemerintah Provinsi Sulut, dengan prioritas sasaran pada tahap pertama ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang berjumlah 949 orang, masing-masing diberikan 2 dosis, bersama unsur Forkopimda.
(Awall)
