Kendalikan Inflasi Daerah, Ini Intervensi yang Dilakukan Pemkab Bolmut
BOLMORA.COM, BOLMUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) terus berupaya untuk mengendalikan inflasi di daerah. Pasalnya, hingga minggu ke III Januari 2024 di Provinsi Sulut terjadi kenaikan harga pada sejumlah komoditas.
Komoditas tersebut diantaranya bawang merah, daging ayam ras, bawang putih dan beras premium. Bahkan hasil evaluasi, harga bawang merah melonjak naik hingga 11 persen dengan harga tertinggi terjadi di Kabupaten Talaud, Bolmong, dan Kota Bitung.
“Langkah pengendalian Inflasi yang di akan lakukan Pemerintah Kabupaten Bolmut pada Januari 2024 ini diantaranya, Sidak pasar, gerakan menanam dengan slogan ‘Mari jo ba Tanam’ yang rencananya akan di laksanakan pada bulan Januari ini, serta di lakukannya pengecekan harga bahan pokok di pasar setiap harinya oleh petugas dari Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi dan UKM,” terang Sekda Bolmut dr Jusnan Mokoginta, MARS ketika menggelar Konferensi Pers dengan sejumlah wartawan, Senin (22/01/2024).
Menurutnya, berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang dilakukan secara virtual dipimpin langsung Mendagri terkait langkah konkrit pengendalian inflasi di daerah, pemerintah pusat akan mendukung sepenuhnya upaya yang ada dilakukan oleh setiap daerah.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa Kabupaten Bolmut berhasil menangani persoalan stunting. Keberhasilan itu lantaran ada intervensi program melalui instansi teknis dengan melibatkan semua stakeholder. Nah, untuk mengendalikan laju inflasi di daerah perlu dilakukan hal yang sama. Semua sektor akan digerakkan untuk menangkal lonjakan terutama bahan pokok,” ujarnya.
Untuk itu, selain pengawasan ketat atas potensi penombunan bahan pokok oleh pedagang, program gerakan menanam serentak akan digalakkan sampai di tingkat Desa.
“Artinya, pemerintah akan mendorong masyarakat melalui intervensi program untuk melakukan aksi penanaman komoditas unggulan. Minimal, dimulai dari tingkatan kepala keluarga agar bisa memanfaatkan pekarangan untuk menanam komoditas dapur hidup seperti cabe merah, tomat, bawang dan kebutuhan dapur lainya. Agar, masyarakat tidak lagi mengeluarkan biaya untuk memenuhi kembutuhan hidup sehari-hari,” jelasnya.(sl)